Miris, Mahasiswi Di Demak Yang Penjarakan Ibu Kandungnya endingnya bikin netizen nangis
Beberapa waktu terakhir, jagad internet dihebohkan dengan berita seorang anak perempuan yang mencoba memenjarakan ibu kandungnya. Kasus yang menghebohkan ini diketahui terjadi di Demak, Jawa Tengah.
Akibat dari perilakunya yang tidak biasa tersebut, si anak yang tercatat masih berstatus kuliah itu pun sontak menuai banyak hujatan dan perundungan dari netizen. Meski demikian, hal itu ternyata sama sekali tidak menyurutkan niat sang anak untuk tetap menjebloskan sang ibu kandung ke balik jeruji besi.
Situasi ini kemudian membuat banyak orang yang penasaran, apa yang sebenarnya terjadi antara keduanya, sampai si anak keukeh membawa masalahnya harus diselesaikan di hadapan hukum. Bukan cuma pihak kepolisian, tapi anggota DPR RI sampai merasa perlu tuk ikut campur dalam menyelesaikan kasus ini.
Dan berikut kronologi kasus anak penjarakan ibu kandang selengkapnya.
Tak lama setelah kasus anak memenjarakan ibu kandungnya yang diketahui bernama Samiyatun terendus oleh media, kabar beritanya pun langsung beredar luas di masyarakat dan menjadi bahan pergunjingan banyak orang.
Adapun anak yang berusaha memenjarakan ibu kandungnya itu, Agesti Ayu Wulandari menuai banyak sorotan dan jadi bahan hujatan di sosial media, karena banyak yang merasa geram dengan ulahnya yang tega membawa menjebloskan ibu kandungnya sendiri ke dalam penjara.
Saking banyaknya tanggapan miring terhadap dirinya, Ayu kemudian mencoba sebuah video berisi permintaan maaf kepada masyarakat yang merasa tidak senang terkait kasusnya. Tapi Ayu berusaha membela diri bahwasanya dirinya hanya mencoba cari keadilan melalui jalan hukum, meski di sisi lain dirinya tetap menganggap Samiyatun adalah Ibu kandungnya.
Jika merujuk pada keterangan yang disampaikan ibu kandungnya, Samiyatun, Ayu melaporkan dirinya cuma karena persoalan sepele.
Samiyatun sebelumnya menjelaskan bahwa kalau selama ini Ayu memilih tinggal bersama Ayahnya setelah ia dan suaminya memutuskan bercerai. Sampai suatu hari, Ayu tiba-tiba nongol di rumah Samiyatun dengan maksud mengambil pakaiannya.
Tapi oleh Samiyatun, ia mengaku sudah membuang semua pakaian anak gadinya itu lantaran kesal karena sang buah hati memilih tinggal bersama ayahnya sekaligus turut membencinya setelah perceraian tersebut.
Alhasil, si Ayu pun marah bukan kepalang mengetahui baju-bajunya sudah dibuang dan terjadilah keributan antar keduanya.
Keterangan sang Ayah
Kalau versi Samiyatun seperti yang dijabarkan diatas, hal yang berbeda justru diungkapkan oleh sang mantan suami, Khoirur Rohman. Menurut laki-laki berusia 41 tahun itu, Ayu dengan sengaja melaporkan ibunya ke pihak kepolisian karena sudah melakukan tindak perselingkuhan dan membuat orang tuanya bercerai.
Khoirur menambahkan, Samiyatun diklaim sempat mengancam Ayu agar tidak membocorkan rahasia perselingkuhannya itu kepada sang ayah.
Nah ketika Ayu memutuskan datang ke rumah sang ibu untuk mengambil baju-bajunya, tanpa disangka-sangka, ia mendapat ejekan dan penganiayaan dari sang ibu. Kerudungnya dijambak, wajahnya dicakar hingga hidung dan pelipisnya terluka.
Berakhir damai
Kasus ini sendiri sudah berakhir dengan jalan kekeluargaan setelah salah satu anggota DPR RI, Dedi Mulyadi ikut campur menengahi kasus ibu dan anak ini.
Dedi disebut mendapat telepon dari Ketua Barisan Ksatria Nusantara (BKN) Gus Rofik dari Kediri yang memintanya untuk mengawal kasus tersebut. Pasalnya, Ayu sudah mendapat perundungan sedemikian banyak dari netizen karena ulahnya yang memenjarakan sang ibu.
Dedi pun lalu berinisiatif mengawal kasus ini hingga akhirnya Ayu memutuskan untuk mencabut laporannya dan kasus pun berakhir dengan kedua belah pihak berdamai.
Ayu dan Samiyatun sendiri merasa lega karena pertikaian mereka sebagai anak dan orang tua bisa diselesaikan dengan cara kekeluargaan. Keduanya pun lalu berpelukan dan mengucapkan terima kasih kepada pihak Dedi Mulyadi yang sudah mau repot membantu mendamaikan.
Begitulah kronologi kasus anak yang memenjarakan ibunya. Begitu banyak netizen di tanah air yang geram bukan kepalang kepada Ayu atas ulahnya yang dengan tega mengirim ibu kandungnya ke balik jeruji besi.